Dalam rangka mengawali semester genap pada tahun ini, instansi Kuliah Syariah mengadakan kolaborasi dengan Dewan Eksekutif Mahasantri (Dema) dalam acara tauiyah yang bertajuk “Kekuatan Ilmu di Era Digital: Santri Siap Menjawab Tantangan Zaman”. Acara ini dilaksanakan pada Jumat malam Sabtu, 19 Rabiul Awal 1447 H, bertempat di Masjid Jamik Sidogiri.
Seminar tauiyah ini digelar sebagai penyemangat sekaligus pembukaan kegiatan akademik Kuliah Syariah di semester genap. Panitia menghadirkan KH. Fakhri al-Haqq Suyuthi, Pengasuh Pondok Pesantren AlBustan, Sumenep sebagai narasumber utama. Habib Hadi Assegaf diundang dalam acara tauiyah, tetapi tidak dapat hadir karena berhalangan.
Dalam penyampaiannya, Kiai Fakhri menekankan pentingnya menjaga dan memperdalam ilmu agama, khususnya di tengah derasnya arus digital. Beliau mengingatkan agar santri berani tampil di media sosial dengan menghadirkan konten positif yang bisa melawan narasi keliru, seperti fatwa tanpa dasar dan informasi hoaks.
“Orang bodoh dalam urusan duniawi masih dijamin masuk surga. Berbeda dengan orang bodoh dalam urusan ukhrawi, maka neraka jaminan baginya,” tegas Kiai Fakhri.
Sebelum penyampaian materi, acara dibuka dengan dua sambutan. Pertama, Ust. Abdul Qodir selaku Kepala bagian Kuliah Syariah, yang mengajak para santri menyambut semester baru dengan kesiapan mental dan kedisiplinan lebih baik, serta menjaga keseimbangan antara ilmu dan akhlak.
Sambutan kedua disampaikan Ust. Alil Wafa, Wakil Mudir II Ma’had Aly Sidogiri. Beliau memperkenalkan lembaga baru ini sekaligus menjelaskan visi-misi Ma’had Aly, yakni melahirkan santri alim Fikih. Ia juga menegaskan bahwa setiap lulusan Ma’had Aly wajib menyusun karya ilmiah berupa risalah berbahasa Arab, agar gelar sarjana yang disandang benar-benar mencerminkan pendalaman ilmu, bukan sekadar formalitas.
Penulis: Achmad Qoffal
Editor: Ali Abdillah
Leave a Comment